Daftar Isi



Jakarta, CNN Indonesia

Anggota Denpom Lanal Nias Serda Adan Aryan M (AAM) jadi tersangka dalam kasus tewasnya calon siswa (casis) Bintara bernama Iwan Sutrisman Telaumbuana (21). Ia pun ditahan.

Komandan Lanal Nias Kolonel Laut (P) Wishnu Ardiansyah menjelaskan kasus pembunuhan terungkap usai orang tua Iwan berinisial LT (48) melaporkan kasus kehilangan ke TNI AL Lanal Nias pada 27 Maret 2024.

Dalam laporan tersebut, LT mengaku telah hilang kontak dengan Iwan sejak Kamis 22 Desember 2022. Keluarga menyebut Iwan pergi dari Nias menuju Padang bersama Serda AAM pada Jumat 16 Desember 2022.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belakangan baru terungkap bahwa Iwan dibunuh oleh Serda AAM dibantu seorang lainnya. Berikut ini fakta-fakta kasus pembunuhan Iwan.

Serda AAM janjikan korban lulus seleksi bintara

Berdasarkan laporan keluarga, Iwan sebelumnya mengikuti seleksi calon bintara di Lanal Nias tetapi dinyatakan tidak lulus pada tahun 2022.

Pada saat yang sama, Serda AAM berkomunikasi dengan pihak keluarga dan mengklaim bisa membantu meloloskan Iwan tanpa mengikuti tes.

Imbalannya duit sebesar Rp200 juta. Uang diberikan tunai dan transfer secara bertahap.

Serda AAM juga sempat bertemu langsung dengan orang tua korban di Pasar Yaahowu pada 19 Juli 2022. Dalam pertemuan itu, Serda AAM kembali berbohong dan meminta biaya bimbingan belajar sebesar Rp2 juta kepada orang tua korban.

Lalu, pada 27 Juli 2022, korban kembali mendaftar sebagai calon siswa Bintara TNI AL sesuai bujuk rayu Serda AAM.

Dibawa ke Sumatera Barat

Iwan tak lolos dalam seleksi itu. Pada 16 Desember 2022, Serda AAM mendatangi rumah Iwan.

Ia pun menyarankan keluarga agar Iwan dibawa ke Padang untuk mengikuti seleksi. Serda Adan mengaku memiliki seorang paman yang akan membantu Iwan di sana.

Keluarganya menyetujui dan menanggung seluruh biaya perjalanan ke Padang melalui Pelabuhan Gunungsitoli. Pada 22 Desember 2022, Serda Adan mengirimkan foto Iwan kepada keluarga dengan mengenakan pakaian dinas lengkap dengan kepala sudah digundul.

Serda Adan menyampaikan Iwan sudah lulus dan akan mengikuti pendidikan di Tanjung Uban serta meminta kepada keluarga agar mentransfer sejumlah uang.

Pertengahan April 2023, Serda Adan menghubungi pihak keluarga Iwan lewat pesan WhatsApp agar menyiapkan burung murai batu sebanyak dua ekor untuk diserahkan kepada pamannya yang berdinas di Padang. Keluarga Iwan pun membeli dua ekor burung seharga Rp14 juta.

Kemudian, Serda Adan pergi ke rumah keluarga Iwan untuk mengambil burung itu lalu kembali ke Padang. Pada 3 September 2023, Serda Adan menghubungi keluarga Iwan agar menghadiri pelantikan Iwan di Tanjung Uban pada awal Oktober 2023 dan meminta uang untuk biaya menghadiri pelantikan sebesar Rp3.700.000.

Keluarga sempat datang untuk pelantikan

Pada 3 Oktober 2023, keluarga Iwan sejumlah empat orang berangkat menuju Tanjung Uban untuk mengikuti acara pelantikan. Setibanya di Tanjung Uban, keluarga Iwan menanyakan kapan hari pelantikan berlangsung.

Namun, Serda Adan menyampaikan kepada keluarga bahwa pelantikan ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan karena Iwan terpilih sebagai pasukan khusus marinir.

Tak kunjung mendapatkan kepastian, keluarga Iwan kembali ke Nias pada 15 Oktober 2023. Pada Januari 2024, keluarga Iwan menjumpai Serda Adan di kantor Pomal Lanal Nias untuk menanyakan kepastian keberadaan Iwan dan kapan pelantikan akan dilaksanakan.

Serda Adan tidak memberikan kepastian kapan pelantikan dan juga tentang keberadaan Iwan. Namun, ia meyakinkan akan bertanggung jawab penuh soal Iwan.

Pada 5 Februari 2024, keluarga Iwan kembali menjumpai Serda Adan di Mess Pomal Lanal Nias. Serda Adan meminta uang Rp1.450.000 untuk uang pulsa menghubungi rekan lettingnya yang sedang pendidikan. Keluarga tidak bisa berkomunikasi dengan Iwan.

Iwan ditusuk dan dibuang ke jurang

Keluarga akhirnya membuat laporan ke Lanal Nias. Baru terungkap ternyata Iwan telah dibunuh Serda Adan.

Kepada penyidik Serda Adan telah mengakui membunuh Irwan dengan cara menusuk di bagian perut pada 24 Desember 2022. Mayat korban kemudian dibuang di jurang daerah Talawi Sawahlunto, Sumatera Barat.

Serda AAM pun ditetapkan sebagai tersangka. Ia menambahkan, saat ini kasus tersebut juga telah dilimpahkan kepada Lantamal II Padang sesuai dengan lokasi asli pembunuhan.

Ada keterlibatan warga sipil

Serda AAM dibantu pelaku lainnya yakni MMA yang merupakan masyarakat sipil. Ia juga sudah ditangkap.

Namun, belum dijelaskan apa peran MMA di kasus pembunuhan itu. Penyidik TNI AL pun berkoordinasi dengan polisi.

(tfq/tsa)

[Gambas:Video CNN]





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *