Jakarta, CNN Indonesia —
Partai NasDem tak berharap mendapat jatah kursi menteri pada pemerintahan mendatang usai menyatakan bergabung dengan koalisi presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Anggota DPR dari Fraksi NasDem, Irma Suryani Chaniago menyebut keputusan Ketua Umum Surya Paloh mendukung calon pemerintahan Prabowo-Gibran murni tanpa mahar.
“Betul [mendukung tanpa mahar], oleh karena itu NasDem tidak bicara kursi menteri,” kata dia lewat pesan singkat, Senin (29/4).
Bagi NasDem, kata Irma, menjadi kontrol pemerintah tak harus berada di luar. Bergabung di dalamnya kata dia malah bisa lebih efektif karena bisa berkontribusi pada kebijakan.
“Dari dalam pun kami bisa memberikan dan menjadi kontrol sistem yang efektif terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran, karena mewarnai kebijakan dan program dari dalam,” katanya.
Irma menyebut NasDem telah menyiapkan cetak biru berupa sejumlah usulan untuk pemerintahan ke depan. Pihaknya akan menyerahkan usai pelantikan Prabowo-Gibran Oktober mendatang.
Irma berpendapat kepentingan bangsa dan negara harus di atas kepentingan partai politik. Dia menegaskan program dan regulasi pemerintah ke depan tetap harus berpihak kepada masyarakat.
“Kita sudah punya cetak birunya tapi akan kita koordinasikan nanti setelah pelantikan,” katanya.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sebelumnya menyatakan siap mendukung pemerintahan Prabowo dan Gibran. Pernyataan itu disampaikan Paloh usai bertamu ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Kamis (25/4) malam.
“Berangkat dari sinilah saya katakan NasDem hari ini menyatakan, kembali menegaskan, mendukung pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran,” kata Paloh.
(thr/fra)