Jakarta, CNN Indonesia —
Dekan Fakultasi Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nasional (Unas) Kumba Digdowiseiso resmi mengundurkan diri dari jabatannya.
Kumba menyebut langkah itu sebagai bentuk pertanggungjawaban akademis usai dituding mencatut nama dosen Universiti Malaysia Terengganu (UMT) dalam publikasi ilmiahnya.
“Pengunduran diri saya ini merupakan bentuk pertanggungjawaban akademis saya kepada Rektor Unas dan sivitas akademika agar tidak membebani kampus dalam melakukan investigasi terhadap persoalan yang sedang saya hadapi,” kata Kumba dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Jumat (19/4).
Kumba membantah tuduhan yang dialamatkan kepadanya itu. Ia menilai tuduhan itu tidak benar dan tidak memiliki dasar, bahkan menurutnya memunculkan kesan menjatuhkan nama baik dirinya.
Oleh sebab itu, Kumba berharap agar semua pihak mengedepankan sikap yang objektif dan rasional terhadap persoalan yang berkaitan dengannya itu.
Di sisi lain, Kumba juga mengaku sangat menjunjung tinggi integritas akademis.
Ia pun telah siap untuk menjalani segala proses terkait dengan tuduhan tersebut sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang diatur dalam Undang-Undang dan ketentuan yang berlaku.
“Perlu diketahui bahwa selama tujuh hari sejak persoalan ini mencuat ke publik, saya sangat menghormati proses investigasi internal yang sedang berlangsung walaupun saya sadar setiap waktu yang dilewati akan mengorbankan nama baik saya di media,” ujarnya.
Kumba Digdowiseiso sebelumnya disebut mencabut sejumlah nama akademisi di Universiti Malaysia Terengganu dalam berbagai publikasi ilmiahnya. Dugaan pencatutan nama itu dilaporkan laman Retraction Watch.
Menurut laporan itu, sejumlah dosen di Universiti Malaysia Terengganu menerima kabar bahwa nama mereka ditemukan di sejumlah publikasi ilmiah Kumba Digdowiseiso berdasarkan pencarian di Google Scholar atau Google Cendekia.
Asisten profesor keuangan di Universiti Malaysia Terengganu, Safwan Mohd Nor, mengaku sama sekali tidak mengenal nama Kumba. Namanya bahkan tercantum di empat publikasi ilmiah yang tidak terindeks di Clarivate.
“Kami bahkan tidak tahu siapa orang ini,” ujar Noor dikutip dari Retraction Watch, Jumat (12/4).
Setidaknya ada nama 24 staf di Universiti Malaysia Terengganu yang tanpa sepengetahuan mereka masuk dalam daftar penulis di publikasi ilmiah Kumba.
(khr/fra)