Surabaya, CNN Indonesia —
Mobil Suzuki Carry warna merah bernopol N 1157 XL dihantam kereta api di perlintasan tanpa palang pintu, Dusun Pucung, Desa Wonoasri, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jumat (12/4). Satu keluarga yang hendak halal bihalal pun nyaris jadi korban.
Kapolsek Wonoasri, AKP Eko Hariyanto mengatakan, kejadian itu bermula saat Suzuki Carry yang dikendarai Tarmuji (50), dan membawa Supartin (50) serta Indah (22) berangkat dari rumah mereka di Jalan Anggrek Permai Gading, Desa Petahunan, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pasuruan.
Mereka hendak menghadiri acara silaturahmi atau halal bihalal keluarga besar. Sesampainya di jalan tanpa palang pintu kereta api di Dusun Pucung, Desa/Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, mereka berhenti.
“Sekira pukul 10.55 WIB, kendaraan korban dari arah timur mau ke arah barat. Sebelum melintasi TKP, korban berhenti untuk menyuruh anaknya melihat apakah ada kereta api atau tidak,” kata AKP Eko.
Tarmuji yang mendengar jawaban anaknya bahwa tidak ada kereta api kemudian berniat menyeberang perlintasan kereta api tanpa palang tersebut.
Namun, saat mobil mulai melaju di tengah perlintasan, sang istri kemudian berteriak bahwa ada kereta dari arah utara mereka.
“Di tengah tengah perlintasan, istri korban bernama Supartin melihat dari arah utara ada kereta. Kemudian korban bersama penumpang lainnya turun dan meninggalkan mobil tersebut,” ujarnya.
Beruntung, mereka sempat menyelamatkan diri, sesaat sebelum Kereta Api Argo Semeru jurusan Surabaya-Jakarta melintas dan menghantam badan mobil mereka.
“Mobil Suzuki Carry warna merah yang tertinggal di tengah tengah rel kereta api, tertabrak dan terpental ke barat,” ucap dia.
Tabrakan itu juga terekam video amatir hingga beredar di WhatsApp dan media sosial. Video yang berdurasi singkat tersebut menampilkan detik-detik mencekamnya kejadian hingga kerusakan kendaraan yang parah.
“Pihak keluarga kemudian melaporkan kejadian ke Polsek Wonoasri. Tidak ada korban jiwa yang meninggal akibat peristiwa tersebut,” tandasnya.
(frd/gil)